![]() |
Pertama kali di kenalkan lewat media Oke Zone....hehheeheh |
Perkenalkan nama saya Suhendra Pakpahan, saya berasal dari Kabupaten
Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Saya
adalah anak ke-8 dari sembilan bersaudara. Dengan kondisi keluarga yang serba
berkecukupan, rasanya punya mimpi untuk studi doktoral adalah sebuah khayalan
belaka. Ayah dan ibu tercinta hanya bekerja sebagai petani, walaupun demikian
tak mengurungkan semangat untuk terus belajar. Pada tahun 2007 saya lulus dari
Sekolah Menengah Atas, kemudian ikut-ikutan melamar ujian masuk PTN dan lulus
pada suatu PTN. Waktu itu, saya belum meminta izin pada orangtua secara penuh
untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Saya ikut SNMPTN hanya karena
teman-teman satu sekolah banyak yang ikut, sehingga pada akhirnya saya tidak
dapat melanjutkan studi di perguruan tinggi. Pada saat yang bersamaan ayah saya
juga sedang mengalami sakit stroke,
mulai saya dari sekolah dasar ayahku suddah menderita stroke. Kalau
dipikir-pikir bagaimana bisa ibu saya mencukupi kebutuhan kami seorang diri,
apalagi ibu hanya seorang petani biasa. Saya pun menguurungkan niat untuk
melanjutkan studi. Saya tinggal dikampung untuk membantu ibu dan ayah dan tidak
ada niat untuk merantau. Banyak hal yang harus saya pertimbangkan karna saya
harus menolong ayah yang sudah lama sakit-sakitan, selain itu saya hanya lulusan
SMA. Saudara-saudaraku tidak ada yang memiliki posisi yang baik, semuanya serba
berkecukupan. Sepanjang hari saya bekerja di sawah dan di ladang bersama ibu
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Setahun kemudian saya meminta izin
kepada ibu tercinta supaya diperkenankan melanjutkan studi. Ibu saya berkata,
ya sudah kamu bisa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan satu syarat
harus masuk perguruan tinggi negeri. Nanti masalah biaya perkuliahanmu kita
jual sebagian tanah yang kita punya dan abang-abangmu nanti dapat membantu
sedikit supaya kamu bisa terus sekolah. Dengan iringan doa saya pun berangkat
ke kota untuk mengikuti ujian SNMPTN. Setelah mengikuti ujian SNMPTN dan saya
kembali lagi ke kampung, akhirnya puji Tuhan nama saya dinyatakan lulus pada
suatu media cetak, ibu saya pun terharu menangis dan memelukku erat-erat. Pada
bulan Agustus tahun 2008, saya resmi menjadi seorang mahasiswa di Universitas
Sumatera Utara, Fakultas Pertanian, Program studi Peternakan. Selama studi S1,
berbagai tantangan yang saya lalui, tetapi saya bersyukur saya diberi
kesempatan untuk memperoleh beasiswa sampai lulus S1. Pada bulan Januari tahun 2013 saya dinyatak
lulus dan saya langsung diterima kerja pada suatu perusahaan swasta. Setelah
bekerja, saya menyadari bahwa passion saya tidak di tempat saya bekerja,
akhirnya saya memutuskan untuk keluar. Pada suat hari saya mendapatkan sebuah
link mengenai informasi beasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk
Sarjana Unggul (PMDSU). Akhirnya saya pun berniat untuk mendaftarkan diri pada
beasiswa PMDSU. Beberapa bulan kemudian, dalam pengumunan PMDSU tercantum salah
satu nama saya. Saya sangat merasa bahagia karena secara administrasi saya
lolos dan saya harus segera mempersiapkan diri untuk melamar di kampus pascasarjana
Universitas Gadjah Mada. Masalah terbesar yang saya hadapi dala hal ini adalah
bahwa saya belum pernah bepergian keluar dari Sumatera Utara dan saya belum
pernah naik pesawat sebelumnya. Tidak ada teman atau keluarga yang tinggal di
kota Jogja. Saya pun kebingungan untuk mewujudkan cita-cita sebagai mahasiswa
di UGM. Saya sempat hampir putus asa karana saya merasa itu sulit, secara juga
kemampuan akademik saya tidak begitu bagus. Seminggu kemudian saya mendapat
telepon dari bagian akademik UGM bahwa saya hanya punya waktu seminggu untuk
daftar ulang beasiswa PMDSU. Saya semakin panik, tanpa pikir panjang saya pun
memutuskan berangkat dari kampung dengan perjalanan 8 jam ke kota Medan
kemudian dari Medan menuju Jogja. Singkat cerita saya sampai di Jogja pada hari
kamis malam dan saya hanya punya waktu satu hari lagi yaitu hari jumatnya untuk
daftar ulang. Saya diwajibkan untuk konsultasi dengan calon Promotor dan pihak
Fakultas tujuan saya. Puji Tuhan semua berjalan lancar dan saya sangat berterima
kasih kepada promotor saya Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, karena beliau bersedia menerima dan membimbing saya
sebagai mahasiswa PMDSU di Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
![]() |
Foto bersama dengan tim kemenristekdikti saat kegiatan monitoring |
Tahun Pertama Kuliah
Sebagai mahasiswa pascasarjana di UGM, banyak hal yang menjadi tantangan
bagi saya. Mulai dari hal adaptasi dengan kota Jogja, begitu juga dengan sistem
akademik yang berbeda dengan kampus sebelumnya. Mahasiswa PMDSU merupakan
program percepatan studi doktor tanpa mengurangi kualitas sehingga harus
berusaha mencapai berbagai hal yang harus dipenuhi. Awal perkuliahan, hampir
semua dosen meragukan saya, karena tidak ada performa yang luar biasa yang saya
tampilkan baik di kelas maupun di laboratorium. Pada suatu hari Professor
pembimbing saya datang ke laboratorium untuk melihat saya bekerja dan
tiba-tiba berkata seperti ini
“Hendra...kamu tidak bisa kerja”. Selama tahun pertama, saya sudah terbiasa
mendengar kata-kata seperti ini. Tak jarang saya merasa sedih, karena tidak
dapat menunjukkan performa yang bagus. Hingga pada suatu hari saya sempat
hampir putus asa ingin mengundurkan diri dan tidak ingin lanjut lagi. Dengan
dukungan keluarga, doa dan teman-teman, akhirnya saya membulatkan tekad dan
mengumpulkan semangat untuk tetap melanjutkan studi. Saya berjuang mulai dari
masuk kelas, masuk laboratorium dan malamnya saya harus kursus bahasa inggris
untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris. Dalam mengerjakan tugas-tugas
kuliah, tak jarang begadang sampe subuh untuk menyelesaikannya. Teman-teman di
Jogja juga kadang merasa kesal samaku karna tidak pernah ada waktuku untuk
acara kumpul satu organisasi atau rekreasi bersama. Saya harus mencapai
cita-cita yang sudah saya gantungkan walaupun cita-cita itu belum setinggi
langit hehehehe.....
Kegiatan sampling kambing lokal Indonesia |
Tahun kedua
Di tahun ini, langit mulai agak terlihat cerah. Saya sudah mulai
beradaptasi dengan situasi akademik dan kehidupan kota Jogja yang istimewa.
Sebagai masyarakat yg tinggal di kota Jogja maka saya pun harus istimewa. Mulai
dari cara bertutur, dan sikap semuanya harus istimewa. Tak ketinggalan juga
prestasi harus istimewa. Tahun ini proyek penelitian tahap awal harus digarap
bagus-bagus, karena ini adalah hal yang sangat fundamental dalam menulis sebuah
disertasi. Sebagai awalan penelitian, saya mulai sibuk mengatur jadwal karna
saya harus pergi keliling Indonesia untuk mengambil sampel-sampel kambing lokal
Indonesia. Saya mulai mengambil sampel dari Sumatera sampai pada Nusa Tenggara
Timur. Pengambilan sampel adalah salah satu pekerjaan yang paling melelahkan
sekaligus pekerjaan yang menyenangkan karena saya dapat jalan ke berbagai
daerah. Banyak kesulitan yang saya hadapi dalam sampling tetapi tidak menjadi
kendala bagi saya untuk menyelesaikan disertasi saya. Semua proses saya nikmati
dengan baik, walaupun terkadang hampir melambaikan tangan ke arah kamera.
![]() |
Menerima penghargaan dalam acara Indonesia Mencari Doktor di Institut Teknologi Bandung tahun 2015 |
Tahun ketiga
Di tahun ini, cahaya matahari sudah mulai terasa dikulit. Pengalaman sudah
semakin banyak dan masalah teknis dalam pengerjaan penelitian sudah di luar
kepala hehehehe....maksudnya biasa di luar.
Semua hasil pekerjaan di laboratorium harus dituliskan dalam bentuk
artikel, dan artikel tersebut harus dipublikasikan ke dalam jurnal
internasional bereputasi. Di sini yang menjadi tantangan beratnya adalah
menulis publikasi. Sebelumnya saya belum punya pengalaman untuk menulis,
tetapi dengan semangat yang kuat dan belajar dengan gigih semua itu bisa
tercapai. Kini saya sudah mempunyai beberapa publikasi di jurnal internasional.
Pada tahun ini juga saya mendapat satu kesempatan untuk mengikuti sandwich PKPI
dalam hal peningkatan publikasi dari kemenristekdikti. Saya berusaha mempersiapkan
segala sesuatu, mulai dari proposal, wawancara, LoA, Visa dan lain-lainnya.
Akhirnya saya pun berangkat ke Jerman untuk melakukan penelitian dengan salah
satu Professor di Universitas Justus Liebig Jerman.
Foto bersama dengan Prof. Gesin Luehken dan mahasiswa master dan doktor di Universitas Justus Liebig |
Saya sangat bersyukur untuk
hal ini, karena saya menjadi tau bagaimana situasi kampus dan laboratorium di
Jerman. Banyak hal yang saya dapatkan terlebih masalah akademik di kampus dan
laboratorium. Cara-cara mereka dalam mengerjakan proyek penelitian sangat
berbeda dengan kita. Mereka sangat intens dan fokus pada satu masalah, dan
menjalin kerjasama yang baik dengan semua anggota peneliti.
![]() |
Saya sempatkan jalan-jalan ke beberapa tempat selama di Jerman |
![]() |
Main Ice skating |
![]() |
One of my dreams come true |
Dengan kerja sama
ini saya jadi punya jaringan untuk berkomunikasi untuk bertukar pendapat dalam
hal penelitian dengan professor pembimbing saya yang ada di Jerman. Setelah
saya pulang dari Jerman saya juga langsung menuliskan hasil penelitian dan
mempublikasikannya. Tak lama kemudian saya juga mengajukan diri untuk maju
dalam ujian sidang tertutup tepatnya pada tanggal 15 Juni 2017, dan saya pun
dinyatakan lulus sebagai Doktor. Puji Tuhan, akhirnya saya dapat menyelesaikan
studi yang sangat berkesan ini.
Ucapan Terima Kasih
Saya sangat berterima kasih kepada Kemenristekdikti yang telah memberikan
saya kesempatan untuk mengembangkan diri melalui studi di Universitas Gadjah
Mada dengan program PMDSU. Saya berharap saya dapat memberikan yang terbaik
untuk negeri ini. Dengan program percepatan pendidikan yang digagas oleh dikti
memberikan dampak positif dalam mempercepat transfer knowledge ke seluruh
penjuru tanah air tercinta ini.
Thankyou Very much...
I graduated |
![]() |
Thanks for everything |
inspiring kak :)
ReplyDelete