A.
Pengertian
Bioteknologi berasal dari
istilah latin yaitu bio (hidup), (teknologi
= penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harfiah berarti ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip biologi.
Bioteknologi
adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi,
virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
B.
Perkembangan ilmu bioteknologi
Perkembangan
bioteknologi secara sederhana telah dikenal manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Contohnya, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, atau
keju. Saat ini, bioteknologi berkembang pesat terutama di negara-negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai teknologi, misalnya rekayasa
genetika, kultur jaringan, rekombinasi DNA dan kloning. Berikut ini daftar yang
memperlihatkan perkembangan bioteknologi.
Garis waktu tahun Perkembangan Bioteknologi dari tahun 6000 SM - 2003.
8000 SM - Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
6000 SM - Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuatan roti dengan bantuan ragi
4000 SM -Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam laktat
1500 - Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia
1665 - Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop
1800 - Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan
1880 - Mikroorganisme ditemukan
1856 - Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan
1865 - Gregor Mendel menemukan hukum-hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya
1919 - Karl Ereky, insinyur Hongaria, yang pertama kali menggunakan kata bioteknologi
1953 - James D. atson, Maurice ilkins, Rosalind Franklin, dan Francis Crick mengungkap struktur DNA
1970 - Peneliti di AS berhasil menemukan enzim restriksi yang digunakan untuk memotong gen-gen
1975 - Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.
1978 - Para peneliti AS berhasil membuat insulin menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.
1980 - Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Misalnya, coli digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, setelah disisipi gen manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia
1992 - FDA menyetujui makanan hasil organisme modifikasi pertama dari Calgene, yaitu tomat flavr savr .
1997 - Ilmuwan Inggris dari Roslin Institute melaporkan domba Dolly hasil kloning dari dua sel domba dewasa.
2000 - Perampungan Human enome Pro ect secara kasar
2002 - Para ilmuwan berhasil memetakan gen-gen dari tanaman padi
2003 - Lima puluh tahun setelah penjelasan struktur DNA, Human enome Pro ect selesai (14 April 2003).
Garis waktu tahun Perkembangan Bioteknologi dari tahun 6000 SM - 2003.
8000 SM - Pengumpulan benih untuk ditanam kembali. Bukti bahwa bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik pengembangbiakan selektif (seleksi artifisal) untuk meningkatkan kualitas ternak.
6000 SM - Pembuatan bir, fermentasi anggur, membuatan roti dengan bantuan ragi
4000 SM -Bangsa Tionghoa membuat yoghurt dan keju dengan bakteri asam laktat
1500 - Pengumpulan tumbuhan di seluruh dunia
1665 - Penemuan sel oleh Robert Hooke (Inggris) melalui mikroskop
1800 - Nikolai I. Vavilov menciptakan penelitian komprehensif tentang pengembangbiakan hewan
1880 - Mikroorganisme ditemukan
1856 - Gregor Mendel mengawali genetika tumbuhan rekombinan
1865 - Gregor Mendel menemukan hukum-hukum dalam penyampaian sifat induk ke turunannya
1919 - Karl Ereky, insinyur Hongaria, yang pertama kali menggunakan kata bioteknologi
1953 - James D. atson, Maurice ilkins, Rosalind Franklin, dan Francis Crick mengungkap struktur DNA
1970 - Peneliti di AS berhasil menemukan enzim restriksi yang digunakan untuk memotong gen-gen
1975 - Metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein.
1978 - Para peneliti AS berhasil membuat insulin menggunakan bakteri yang terdapat pada usus besar.
1980 - Bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Misalnya, coli digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, setelah disisipi gen manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes alergi terhadap insulin hewan yang sebelumnya tersedia
1992 - FDA menyetujui makanan hasil organisme modifikasi pertama dari Calgene, yaitu tomat flavr savr .
1997 - Ilmuwan Inggris dari Roslin Institute melaporkan domba Dolly hasil kloning dari dua sel domba dewasa.
2000 - Perampungan Human enome Pro ect secara kasar
2002 - Para ilmuwan berhasil memetakan gen-gen dari tanaman padi
2003 - Lima puluh tahun setelah penjelasan struktur DNA, Human enome Pro ect selesai (14 April 2003).
Ilmu-ilmu
yang berhubungan dengan ilmu alam saling berkembang dan saling terkait,
sehingga batas-batas disiplin ilmunya hampir hilang. Mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi molekuler merupakan cabang ilmu biologi yang mendasari ilmu
bioteknologi modern saat ini, akan tetapi masih banyak cabang-cabang ilmu
lainnya yang sangat erat hubungannya dengan bioteknologi seperti ilmu-ilmu
kedokteran, pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, dan lain sebagainya.
Ilmu-ilmu tersebut mempelajari dan memahami segala aspek alam dan makhluk hidup
yang ada di bumi ini. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka segala aspek dapat dipahami dengan baik dan mendalam.
![]() |
Cabang-cabang ilmu yang berkaitan dengan Bioteknologi |
Beberapa
disiplin ilmu dan teknologi yang mendukung bioteknologi menghasilkan
cabang-cabang bioteknologi baru, di antaranya, bioteknologi pertanian,
bioteknologi lingkungan, bioteknologi kesehatan, dan bioteknologi industri.
Pada saat ini, bioteknologi tidak hanya terbatas pada eksperimen di
laboratorium, melainkan sudah berkembang menjadi industri besar.
C. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional yang dilakukan manusia saat itu
umumnya menggunakan proses sederhana dan telah dilakukan secara turun temurun.
Berikut adalah beberapa manfaat Bioteknologi dalam Bidang kehidupan.
- Pengolahan
Bahan Pangan
Ini merupakan
kelompok makhluk hidup mikroskopis yang dapat di jumpai hampir disemua tempat,
biasanya ini berasal dari kelompok bakteri ataupun jamur. Makhluk hidup ini
memiliki daerah penyebaran yang begitu luas. Salah satu kemampuan
mikroorganisme tersebut dapat menghasilkan enzim yang dikeluarkan dari
tubuhnya. Enzim ini dapat berfungsi untuk menguraikan substrat atau bahan
makanan di sekelilingnya, inilah yang dinyatakan fermentasi.
Fermentasi ini
memiliki banyak manfaat bagi manusia. Salah satunya yaitu, mengubah berbagai
bahan mentah menjadi bahan yang sangat berguna untuk manusia. Manusia sudah
lama menggunakan ragi dan khamir (Saccharomyces cereviceae) dalam pembuatan
beralkohol sebagai pengembang roti. Pada kondisi anaerob ragi memfermentasikan
gula menjadi alkohol dan CO2. Selain ragi, banyak agen biologi lain berperan
dalam pengolahan bahan pangan.
Nata de
coco juga termasuk contoh bioteknologi konvensional berupa camilan sehat
dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi
dengan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam
air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibuat dari air
kelapa, nata de coco juga dapat diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee),
sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain
sebagainya.
- Pertanian
Budidaya pertanian
dan peternakan tidak lepas dari pengaruh bioteknologi konvensional. Sudah lama manusia berupaya untuk mendapatkan berbagai
tanaman bibit unggul dalam bidang pertanian. Untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasis panen tersebut, mereka harus mendapatkan bibit unggul dari
bidang pertanian yang hasil panennya bagus. Mulai dari situ, manusia melakukan
berbagai penyilangan varietas tanaman pertanian. Manusia melakukan berbagai
cara, mulai dari penyilangan untuk mendapatkan hasil varietas baru, perbanyakan
vegetatif serta radiasi untuk mendapatkan sifat baru untuk dikembangkan.
Jika dilakukan
teknologi pemupukan, maka hal ini juga akan mengalami perubahan. Pemukan yang
dilakukan secara alami dan buatan yaitu dari bahan sintesis telah di kembangkan
untuk meningkatkan produk pertanian. Jika dilakukan perbanyakan vegetatif, maka
ini harus di kembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian, antara lain
setek, cangkok dan kultur jaringan. Setek dengan cangkok dilakukan di
lingkungan terbuka, sedangkan kultur jaringan dilakukan di laboratorium.
Kultur jaringan
merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi dan menumbuhkan
bagian tanaman atau jaringan tersebut dalam medium buatan secara aseptik.
Selain menciptakan bibit unggul, juga dapat diterapkan pada proses penanaman.
Ada dua cara penanaman tumbuhan yang merupakan hasil dari pengembangan
bioteknologi, yaitu penanaman secara hidroponik dan aeroponik. Kamu sering
mendengar tentang tanaman hidroponik, apa yang kamu ketahui tentang tanaman
hidroponik? Tanaman hidroponik adalah tanaman yang ditanam dengan menggunakan
media selain tanah, misalnya pasir, arang sekam, batu apung, batu kali, dan
air.
- Peternakan
Penerapan
bioteknologi konversional sangat penting dalam peningkatan produksi di bidang
peternakan. Untuk memperoleh bibit yang unggul, manusia harus melakukan proses
pengawinan dengan hewan-hewan ternak pilihan. Bagi para peternak, bibit unggul
sangat penting untuk meningkatkan produksi daging, telur dan susu yang
berkualitas. Seperti:
- Inseminasi
Buatan
Ini merupakan teknik
yang dikembangkan dengan inseminasi buatan. Insenminasi buatan merupakan cara
untuk memasukkan mani (sperma) dari ternak jantan ke alat kelamin ternak
betina. Namun, sebelum melakukannya, sperma yang di ambil dari ternak jantan
terlebih dahulu di cairkan atau di proses. Setelah itu, barulah mereka memasukkan
sperma ke dalam alat kelamin ternak betina dengan menggunakan metode dan alat
khusus yang disebut dengan insemination gun.
Ini dilakukan dengan
tujuan untuk meningkatkan angka kelahiran ternak pada musim kawin serta
mengatur jadwal kelahirannya. Dengan adanya inseminasi buatan akan memperbaiki
kualitas ternak untuk mengomtimalkan penggunaan bibit unggul dan mencegah
penularan atau penyebaran penyakit ternak.
- Fertilisasi In
vitro
Kebutuhan manusia
akan produk ternak semakin meningkat. Contohnya, kebutuhan masyarakat terhadap
daging dan susu sapi. Hal tersebut ditandai oleh pemerintah yang masih
mengimpor daging dan susu sapi. Teknik perbanyakan ternak yang unggul mulai
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain dengan teknik
inseminasi buatan, perbanyakan ternak unggul dapat dilakukan dengan fertilisasi
in vitro.
- Lingkungan
Berbagai teknik
pengolahan limbah telah dicoba dan dikembangkan. Teknik pengolahan limbah,
dalam hal ini limbah cair dibagi menjadi tiga metode pengolahan, yaitu:
- Pengolahan
secara fisika;
- Pengolahan
secara kimia;
- Pengolahan
secara biologi.
Pangolahan air
limbah dengan metode biologi lebih efektif dibandingkan dengan metode lainnya.
Metode biologi merupakan metode yang bermanfaat dalam sajad hidup. Ini
berfungsi sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung dalam air
limbah sebagai tempat berkembang biak. Salah satu proses pengolahan air limbah
yang menggunakan jasad hidup (mikroorganisme) adalah pengolahan dengan cara
lumpur aktif.
Keuntungan dan
Kerugian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
Konvensional memang telah banyak membantu manusia dalam menyediakan kebutuhan
hidupnya. Namun bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Dibawah ini merupakan
kelebihan dan kekurangan dari Bioteknologi konvensional, yaitu sebagai berikut
:
Kelebihan
Meningkatkan nilai
gizi dari produk-produk makanan dan minuman, seperti air susu menjadi yoghurt,
mentega, keju.
- Teknologinya
relatif sederhana,
- Menciptakan
sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de coco
- Secara tidak
langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi
konvensional tidak banyak membutuhkan biaya karena biaya yang digunakan
relatif murah
- Pengaruh jangka
panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan
Kekurangan
- Tidak dapat
mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetic
- Perbaikan sifat
genetik tidak terarah
- Hasil tidak
dapat diperkirakan sebelumnya
- Memerlukan
waktu yang relatif lama untuk menghasilkan galur baru
- Tidak dapat
mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman, misalnya hama
Contoh Bioteknologi
Konvensional
Beriku ini adalah
contoh Bioteknologi Konvensional.
- Yoghurt
Yoghurt dikenal
sebagai suatu minuman hasil dari proses fermentasi minuman susu dengan memakai
bakteri seperti Lactobacillus substilis dan Lactobacillus bulgaricus.
Bakteri-bakteri ini sangat bermanfaat dalam proses mendegradasi protein yang
terkandung dalam susu sehingga bisa menjadi asam laktat. Proses tersebut
biasanya disebut juga dengan proses fermentasi asam laktat dan dari proses
tersebut akan menghasilkan minuman yang dinamakan yoghurt. Yoghurt kini bisa
dinikmati oleh berbagai kalangan di masyarakat karena sudah beredar luas di
toko-toko, minimarket dan tentunya juga supermarket. Harganya pun tidak mahal
dan cukup terjangkau untuk bisa menikmatinya bersama keluarga di rumah.
- Tempe dan Oncom
Selain harganya
terjangkau juga kandungan gizi yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini
terbuat dari bahan dasar kedelai dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur
Rhizopus sp. Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp.
berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna
menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun
oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari
bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara
itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur
Rhizopus Oligosporus.
- Keju
Dalam pembuatan keju
digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri
itu berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses
pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau
dipasteurisasi, lalu didinginkan sampai 30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat
dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri itu pH menurun dan susu terpisah
menjadi cairan whey dan dadih padat, lalu ditambahkan enzim renin dari lambung
sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan
dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan
pada temperatur 32oC – 42oC dan ditambah garam, lalu ditekan untuk membuang air
dan disimpan agar matang.
- Virgin Coconut
Oil (VCO)
Apakah Anda pernah
mendengar tentang VCO? Virgin Coconut Oil (VCO) atau minyak kelapa murni
terbuat dari kelapa (Cocos nucifera). Mengkonsumsi VCO diyakini dapat
menyembuhkan penyakit, karena VCO memiliki properti, seperti mampu menurunkan
kadar gula darah, mengurangi risiko kanker, memfasilitasi penyerapan mineral
(Mg dan Ca), dan mampu membunuh virus . Namun, tidak diketahui secara pasti,
masih diperlukan untuk penelitian tentang manfaat kesehatan dari VCO.
Bagaimana cara
membuat VCO? Bahan dasar VCO kelapa tua parut segar dan diperas menggunakan
mesin pemeras susu kelapa atau dengan tangan. Perasan santan dimasak dengan
suhu di bawah 60 ° C untuk membentuk lapisan endapan protein kelapa di bagian
bawah, air, dan lapisan minyak murni berwarna bening pada lapisan paling atas.
- Minuman
berakohol
Anggur, wine, rum,
sake adalah beberapa contoh produk bioteknologi konvensional yang menggunakan
lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam
produksi alkohol, pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya diubah
menjadi glukosa menggunakan bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian
diubah menjadi etanol mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.
- Acar
Ini terbuat dari
berbagai sayuran yang di fermentasikan. Cara mengubah sayuran menjadi acar ini
dapat digunakan berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus
sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki
kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat
yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa
yang khas pada sayuran fermentasi.
D.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi
yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencangkup
berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik
(peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan
lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan
penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli
(kedokteran dan farmasi).
Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan
bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian.
Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif
dan efisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada
manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan
biokimia.Aplikasi bioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan
manusia, misalnya pada aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan
dan pengobatan (Anonymous, 2011).
Ciri-ciri penggunaan
mikroorganisme, yaitu sebagai penggunaan mikrooranisme sebagai agen,
pemanfaatan rekayasa genetika, produksi hormon, enzin, antibiotik, gas metahana,
MSG, dan lain-lain serta didukung oleh bidang ilmu lain seperti biokimia,
teknik kimia (Prowel, 2010).
Contoh penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi modern antara lain:
- Methanogenic, menghasilkam metana,
- Aspergilius niger, menghasilkan amilase dan
lipase,
- Thiobasilus feroksidan, mengekstrak logam
dari bijinya, dan
- Bachilus thuringensis, menghasilkan
biosentisida
(Prowes, 2010).
Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam
industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa
genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan
adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.
Macam-macam bioteknologi modern
Berikut beberapa penerapan bioteknologi yang
akan di bahas:
1). Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara
memanipulasikan gen untuk menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk hidup.
Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama,
sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut
akan mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi
sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :
a. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti
dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat yang
sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah
di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus
katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa
inti sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti
baru, ovum membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula
yang berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong
menjadi banyak sel dan d iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan
ke dalam ovum tanpa inti. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam
jumlah yang banyak. Dan masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu
baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
b. Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari
spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan
sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel
antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal dan
membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2. Sel wadah (sel yang mampu membelah
cepat).
3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi
sel).
c. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang
terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain
:
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA
tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama
dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid
digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke
dalam sel target.
2. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan
DNA –DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen
yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi
gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena
mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.B . Bioteknologi
Bidang KedokteranBioteknologi mempunyai peranan penting dalam
bidang kedokteran, misalnya pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika
dan hormon. Dan berikut penjelasannya:1. Antibodi MonoklonalAntibodi monoklonal
adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
Manfaat antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik
gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil
transplantasi jaringan lain.
E. REKAYASA GENETIKA
Sejarah rekayasa genetika dimulai sejak
Mendel menemukan faktor yang diturunkan. Ketika
Oswald Avery (1944) menemukan fakta bahwa
DNA membawa materi genetik, makin banyak penelitian yang dilakukan terhadap
DNA. Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai
ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari
usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu
generasi ke generasi yang lain. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah
material yang membawa bahan terwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula
ilmu ini.
Struktur DNA
Para ahli berusaha melawan gen-gen perusak
dalam inti sel dengan berbagai cara rekayasa
genetika. Upaya yang dirintis tersebut
dikenal dengan istilah terapi genetik. Terapi genetik adalah perbaikan kelainan
genetik dengan memperbaiki gen. Hal inilah yang melatar belakangi diciptakannya
rekayasa genetic dengan berbagai tujuan dengan melewati proses-proses tertentu.
APA ITU REKEYASA GENETIK?
Rekayasa genetika dapat diartikan sebagai
kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA
rekombinan melalui penyisipan gen. DNA rekombinan adalah DNA yang urutannya
telah direkombinasikan agar memiliki sifat-sifat atau fungsi yang kita inginkan
sehingga organisme penerimanya mengekspresikan sifat atau melakukan fungsi yang
kita inginkan.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir
semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah,
hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi
paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu
bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk
peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu
ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.
Salah satu penelitian yang memberikan
kontribusi terbesar bagi rekayasa genetika adalah
penelitian terhadap transfer (pemindahan)
DNA bakteri dari suatu sel ke sel yang lain melalui lingkaran DNA kecil yang
disebut Plasmid. Plasmid adalah gen yang melingkar yang terdapat dalam sel
bakteri, tak terikat pada kromosom. Melalui teknik plasmid dalam rekayasa
genetika tersebut, para ahli di bidang bioteknologi dapat mengembangkan tanaman
transgenik yang resisten terhadap hama dan penyakit
Contoh teknik Plasmid
Penemuan struktur DNA menjadi titik yang
paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana
sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer
bervariasi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim
restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari
penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi
genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu,
perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi
memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.
Dalam rekayasa genetika, ada kode etik yang
melarang keras percobaan ini pada manusia. Akan tetapi, para ahli tidak
selamanya bersikap kaku sebab berbagai penyakit fatal memang sulitdisembuhkan
kecuali dengan terapi genetik. Maka muncul pendapat tentang perlu adanya
dispensasi.
Dispensasi itu dikeluarkan oleh Komite
Rekayasa Genetika dari Nasional Institute of Health (NIH) Amerika Serikat pada
pertengahan tahun 1990.
TAHAP-TAHAP REKAYASA GENETIK
1. Mengindetifikasikan
gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2. Membuat
DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan
cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan
DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat
klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan
produk
MANFAAT REKAYASA GENETIK
a. Meningkatnya
derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon manusia
seperti insulin dan hormon pertumbuhan.
b. Tersedianya
bahan makanan yang lebih melimpah.
c. Tersedianya
sumber energy yang terbaharui.
d. Proses
industri yang lebih murah.
e. Berkurangnyapolusi
f. Adanya
pestisida alami hasil dari tanaman rekayasa genetik
Contoh Rekayasa
Genetik
Sekitar 20 produk pertanian hasil modifikasi
genetik telah beredar di pasaran Amerika, Kanada, bahkan Asia Tenggara. Dalam
enam tahun ke depan, berbagai perusahaan telah menyiapkan 26 produk lainnya,
mulai dari kedelai, jagung, kapas, padi hingga stroberi. Dari yang tahan hama,
herbisida, jamur hingga pematangan yang dapat ditunda.
Pada dasarnya prinsip pemuliaan tanaman,
baik yang modern melalui penyinaran untuk menghasilkan mutasi maupun pemuliaan
tradisional sejak zaman Mendel, adalah sama, yakni pertukaran materi genetik.
Baik seleksi tanaman secara konvensional maupun rekayasa genetika, keduanya
memanipulasi struktur genetika tanaman untuk mendapatkan kombinasi sifat
keturunan (unggul) yang diinginkan.
Tahun 1989 untuk pertama kalinya uji
lapangan dilakukan pada kapas transgenik yang tahan terhadap serangga (Bt
cotton) dan pada tahun yang sama dimulai proses pemetaan gen pada tanaman
(Plant Genome Project). Pada tahun 1992 sebuah perusahaan penyedia benih
memasukkan gen dari kacang Brasil ke kacang kedelai dengan tujuan agar kacang
kedelai tersebut lebih sehat dengan mengoreksi defisiensi alami kacang kedelai
untuk bahan kimia metionin.
Pada tahun 1952, Robert Brigs dan Thomas J.
King (AS) mencoba teknik kloning pada katak. Sepuluh tahun kemudian (1962),
John B. Gurdon juga mencoba teknik kloning pada katak, namun percobaanya
menghasilkan banyak katak yang abnormal. Pada tahun 1986, Steen Willadsen
(inggris) menkloning sapi dengan tujuan komersial dengan metode transfer inti.
Tahun 1996, Ian Willmut mengkloning domba. Ia menggunakan sel kelenjar susu
domba finn dorset sebagai donor inti dan sel telur domba blackface sebagai
resipien. Sel telur domba blackface dihilangkan intinya dengan cara mengisap
nukleusnya keluar dari sel menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjar susu
domba finn dorsetg difusikan dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus.
Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan dan
kemudian dipindahkan ke rahim domba blackface. Kemudian embrio berkembang dan
lahir dengan ciri-ciri sama dengan domba finn dorset,
dan domba hasil kloning ini diberinama
Dolly. Dari 227 percobaan yang dilakukan oleh Wilmut, hanya 29 yang berhasil
menjadi embrio domba yang dapat ditransplantasikan ke rahim domba, dan hanya
satu yang berhasil dilahirkan menjadi domba normal.
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih
cepat dibandingkan dunia kedokteran. Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai
sifat totipotensi (setiap potongan organ tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang
sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat menumbuhkan
seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani
merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga
mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Domba Dolly dan Penciptanya
Rekayasa genetika pada tanaman tumbuh lebih
cepat dibandingkan dunia kedokteran. Alasan pertama karena tumbuhan mempunyai
sifat totipotensi (setiap potongan organ tumbuhan dapat menjadi tumbuhan yang
sempurna). Hal ini tidak dapat terjadi pada hewan, kita tidak dapat menumbuhkan
seekor tikus dari potongan kepala atau ekornya. Alasan kedua karena petani
merupakan potensi besar bagi varietas-varietas baru yang lebih unggul, sehingga
mengundang para pebisnis untuk masuk ke area ini.
Perkembangan
Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai
cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap,
awal mulanya adalah dari usaha-usaha yang dilakukan untuk menyingkap material
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Ketika orang
mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahan terwariskan itu
(disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA
menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat
menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang
adalah suatu polimer bervariasi.
Tahap-tahap penting berikutnya adalah
serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan
ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan
teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi
RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling). Sejalan dengan
penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika,
bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan
dan efisiensi kerja bidang ini.
Gambar di atas adalah rekayasa genetika pada
bakteria guna menghasilkan hormon insulin yang penting untung pengendalian gula
darah pada penderita diabetes. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama dalam membuat bakteria yang
bisa menghasilkan insulin adalah dengan
mengisolasi plasmid pada bakteri tersebut
yang akan direkayasa. Plasmid adalah materi genetik berupa DNA yang terdapat pada bakteria namun tidak
tergantung pada kromosom karena tidak berada di
dalam kromosom.
2. Kemudian plasmid tersebut dipotong dengan
menggunakan enzim di tempat tertentu sebagaicalon tempat gen baru nantinya yang
dapat membuat insulin.
3. Gen yang dapat mengatur sekresi
(pembuatan) insulin diambil dari kromosom yang berasal dari sel manusia.
4. Gen yang telah dipotong dari kromosom sel
manusia itu kemudian ‘direkatkan’ di plasmid tadi tepatnya di tempat bolong
yang tersedia setelah dipotong tadi.
5. Plasmid yang sudah disisipi gen manusia
itu kemudian dimasukkan kembali ke dalam bakteria.
6. Bakteria yang telah mengandung gen
manusia itu selanjutnya berkembang biak dan
menghasilkan insulin yang dibutuhkan. Dengan
begitu diharapkan insulin dapat diproduksi
dalam jumlah yang tidak terbatas di
pabrik-pabrik.
Begitulah contoh rekayasa genetika yang
diterapkan di dalam industri farmasi. Rekayasa genetika (genetic engineering) yang diperkirakan akan menjadi prima donna dari segala engineering melebihi
electronic engineering di abad ke-21 ini memang ditujukan bagi perbaikan
kualitas hidup umat manusia di bumi ini. Penerapannya sangat luas, mulai dari
di bidang pertanian hingga di bidang kesehatan guna memerangi penyakit2 berat
yang selama ini sulit disembuhkan. Rekayasa
genetika ini juga dapat menolong untuk mereproduksi spesies2 yang hampir punah
di muka bumi ini. Di masa mendatang, mungkin gen-gen dari sejenis ubur2 yang
bisa menyala yang hidup di dasar laut dapat dimasukkan ke
dalam manusia, hingga mungkin di masa depan
manusia bisa menyala di malam hari, atau berpendar dengan memasukkan gen
kunang-kunang ke dalam manusia. Atau mungkin jikalau anda ingin tampan seperti
Antonio Banderas atau ingin cantik seperti Omas Uma Thurman, anda tidak perlu
operasi plastik lagi, anda cukup mengkopikan gen-gen mereka kepada kromosom
anda dan hasilnya jauh lebih baik dari operasi plastik, mungkin anda hanya
perlu mempunyai lisensi atau membayar royalti kepada orang yang gennya
dikopikan kepada kromosom anda tersebut.
Namun untuk aplikasi ke sana tentu masih
harus menempuh penelitian yang sangat panjang dan berliku. Tidak tertutup
kemungkinan sebuah gen mengatur lebih dari satu sifat. Mungkin perubahan sebuah
gen di satu sisi memungkinkan kita mendapatkan sifat yang kita inginkan namun
juga secara tak sadar dan tak diketahui kita juga
mendapatkan sifat lain yang merugikan! Ya….
semua itu
membutuhkan penelitian yang panjang dan
berliku…….
langkah-langkah yang dilakukan dalam
rekayasa genetika genetika secara sederhan urutannya
sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi
gen yang diinginkan.
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam
tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA
rekombinan
6. Pemanenan produk.
Contoh Rekayasa Genetika
Buat teman-teman yang pengen mencari
contoh-contoh rekayasa genetik terhadap bakteri, hewan tingkat rendah dan
contoh rekayasa genetika pada tumbuhan. Berikut ada contoh nya:
produksi hormon insulin
Metode produksi insulin dengan menggunakan
plasmid bakteri
Hormon insulin berguna untuk obat diabetes
melitus. metodenya sebagai berikut:
1. Diperlukan adanya bakteri Escherichia
coli yang akan dipakai plasmidnya (bagian DNA yang mampu memperbanyak diri)
2. Diperlukan adanya gen manusia penghasil
insulin. Gen ini akan dipotong oleh enzim restriksi (pemotong)
3. Potongan gen penghasil insulin akan
disambungkan ke plasmid DNA Escherichia coli, dengan bantuan enzim ligase
(penyambung)
4. Hasil penyambungan ini akan ditanamkan ke
dalam sel bakteri Escherichia coli
Bakteri dibiakkan dalam medium khusus.
Karena bakteri telah memiliki gen penghasil insulin,
maka akan meproduksiTumbuhan transgenik
Tumbuhan yang dalam selnya disisipkan gen
yang membuat tumbuhan ini resisten terhadap
penyakit tertentu. Misalnya tembakau yang
kebal terhadap penyakit TMV (Tobacco Mosaic Virus)
Terapi Gen
Gen dari tubuh yang sehat disisipkan ke
dalam sel tubuh makhluk yang sakit. Misalnya pada
pengobatan enfisema.
Antibodi Monoklonal
Antibodi Monoklonal adalah antibodi sel
gabungan yang diproduksi sel gabungan tipe tunggal yang mampu melawan penyakit
kanker. Pada teknologi antibodi monoklonal, sel tumor dapat digabungkan dengan
sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil penggabungan sel ini adalah
hibridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal menyerang
sel tumor.
Bakteri yang menangani limbah
Contoh bakteri yang menangani limbah adalah:
1. Bakteri metanogen adalah bakteri yang
mencerna senyawa organik limbah (mengandung
hidrokarbon), misalnya bakteri Pseudomonas
untuk limbah minyak.
2. Bakteri kemolitotrof adalah bakteri yang
mencerna senyawa logam berat.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Komentarnya