
Hidup ini terasa sangat indah saat kita masih anak-anak dengan keluarga yang sederhana. Tidak banyak hal yang kita pikirkan selama anak-anak. Terasa hidup ini hanya sebatas makan, belajar, bermain dan membantu orangtua. Setiap pagi, matahari terbit dan terbangun, tidak ada beban untuk memulai berbagai aktivitas sehari-hari. Matahari terbenam membawa sukacita karena, waktu itulah yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman sebaya untuk bermain di halaman rumah sampai bulan bersinar terang. Malam terasa sangat indah dan waktu begitu cepat berlalu. Malam diitutup dengan tidur yang begitu lelap. Hangatnya kasih sayang seorang teman menyelimuti tidur dan membawa terbang ke dalam mimpi-mimpi indah. Persahabat yang begitu lugas, tidak mengenal perbedaan dan tidak ada kecemburuan sama sekali.
Hidup ini tidak semulus yang kita pikirkan sewaktu anak-anak. Setelah beranjak dewasa, semua terasa sudah berubah dan apa yang kita rasakan saat anak-anak sudah mulai hilang ditelan dunia. Kita mulai memikirkan diri kita sendiri. Tanggungj jawab mulai membayangi hari-hari kita dan mulai berpikir akan kepentingan-kepentingan pada diri sendiri. Bayak hal yang membuat kita bertumbuh menjadi pribadi yang individualis., karena persaingan-persaingan yang harus kita lalui. Tak jarang persahabatan kita harus berakhir hanya karena egoisme yang selalu dilatarbelakangi perbedaan. Perbedaan semakin terasa diwaktu kita lebih mementingkan harga diri daripada kebersamaan.
Setiap orang tidak akan dapat lari dari kenyataan hidup ini. Semua ini harus dihadapi dengan keiiklasan dan dengan penuh kesabaran. Semua ini tercipta, karena memang kita hidup di dunia yang fana. Tak ada orang yang dapat hidup tanpa orang lain, itulah yang harus kita terima sebagai kenyataan hidup. Semua orang menginginkan kehidupan yang tenang dan damai, tetapi tidak banyak orang berusaha untuk menciptakan kedamaian dalam hidupnya. Mereka menjadi salah paham dan malah menciptakan kegaduhan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka lebih senang mengkritik negatif daripada harus mengingatkan. Bukankah lebih baik mengingatkan teman kita yang bersalah daripada hanya menghakiminya menurut pemikiran kita.
Banyak orang tidak menyadari bahwa hidup ini adalah “memberi dan menerima”. Disaat kita mampu kita harus memberi pertolongan dan disaat kita tidak mampu, kita menerima pertolongan. Semua ini tidak berdasarkan atas kelompok tertentu dan saudara yang dianggap masih keluarga. Tidak ada dasar yang kuat yang membuat kita menjadi miliki suatu kelompok tertentu. Janganlah kita terpaku pada suatu ras, agama, budaya dan pendidikan. Semua kita di dunia ini saling membutuhkan satu sama lain. Tak ada kata yang dapat memisahkan kita. Kita dapat hidup berdampingan hanya dengan menerima dengan ikhlas dan kerendahan hati untuk saling mengingatkan.

No comments:
Post a Comment
Terima Kasih Atas Komentarnya